.

.

Last Forever: Samuel Hardi

Samuel Hardi
Pembaca Montase pasti mengenal Samuel Hardi, sineas dokumenter berkelas internasional yang punya masalah kepribadian. Sejak pertama, saya sudah begitu menyukainya. Bukan rahasia lagi, saya selalu jatuh hati kepada lelaki sinis dan genius. Itu kelemahan terbesar saya. Tetapi, Samuel berbeda. Dia memiliki sisi-sisi buruk yang menjadikannya tidak ideal. Itu sebabnya saya begitu menyukainya.

Ada rasa ingin yang kuat untuk menuliskan sesuatu mengenai dia. Supaya dia menjelma utuh, supaya saya bisa lebih dekat dengannya. Pada saat yang bersamaan, ada rasa cemas. Saya takut pembaca tidak akan menerimanya karena sisi-sisi buruk tadi. Jadi, saya menahan rasa ingin itu dan mulai berpikir barangkali saya tidak akan pernah bertemu lagi dengannya.

Tetapi, oh, saya bertemu lagi dengannya. Yay! Saya harus berterima kasih kepada Christian Simamora untuk itu. Kalau dia tidak memancing saya menulis roman dewasa, kalau kami tidak membahas isu antikomitmen, selamanya Samuel Hardi hanya akan tersimpan dalam pikiran saya.

Samuel karakter yang sangat pas untuk isu tersebut. Dia tiga puluh tiga tahun (dalam Montase, dia dua puluh delapan tahun—tiga puluh tahun di akhir cerita). Tidak pernah serius dengan perempuan. Lebih senang bermain-main. Tidak pernah berencana menikah. Penyebabnya? Sederhana. Dia hanya tidak mau kehilangan kebebasannya. Dan, dia mudah bosan.

Yah, kita tidak bisa menceritakan suatu masalah dengan meminjam wajah kesempurnaan. Lagi pula, ada sesuatu yang manis dalam kerapuhan. Ada yang membuat kita gemas sekaligus sayang.

Tetapi, di balik segala sisi buruk yang dimilikinya, saya rasa Samuel menarik. Dalam Last Forever, kita akan menemukan sisi-sisi lain dari dirinya, sisi-sisi yang tidak kita temukan dalam Montase. Kalian bisa putuskan sendiri nanti, apakah dia lelaki yang layak untuk diperjuangkan.

4 comments:

  1. Jadi, Rayyi sama siapa Mbak? :D Saya ya? :'D

    ReplyDelete
  2. Lats Forever bisa jadi lanjutan dari Montase?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walaupun beberapa tokoh di kedua novel ini sama, Last Forever bukan kelanjutan dari Montase. Ceritanya tidak berhubungan.

      Delete
    2. Kapan bisa dibelinya mbak gak sabar ini :D

      Delete