Beberapa teman menanyakan sketsa Julian kepada saya. Ternyata banyak yang menyukai si amat-terlalu-kelewat serius ini. Padahal, dahulu saya sempat khawatir pembaca tidak akan menerima lelaki yang pemalu dan tidak berpengalaman dengan perempuan sama sekali seperti dia. Saya lega begitu menerima banyak salam gemas yang ditujukan untuk Julian. Bagi saya sendiri, dia tokoh yang asyik untuk dijaili. Saat An menggodanya dalam Walking After You, sebenarnya saya yang sedang menggodanya. Dia mainan baru saya.
Nah, kembali ke sketsa. Akhirnya, pada satu malam ketika saya diserang insomnia, sketsa itu jadi. Baru sebatas sketsa pensil. Rencananya, saya akan mewarnainya dengan cat air seperti yang sudah-sudah, tetapi entah kapan.
Di sini, Julian bersama An. Saya pikir, ekspresi malu-malunya adalah hal paling menarik dari dirinya. Supaya dia malu-malu, saya butuh An. Rambut Julian dibuat halus dan jatuh. Matanya sedikit sipit. Garis wajahnya lembut. Dan, alisnya cantik. Kalau diwarnai nanti, kulitnya pucat dan bibirnya kemerah-merahan.
Dia manis, kan.
Ya ampun Mbak, Ju ngegemesin banget. Bibirnya itu lho, kayak lagi malu-malu karena An ngelendot di bahunyaaa. Huwaaaa Ju....
ReplyDelete*jadi pengen bisa ngegambar seperti Mbak :)*
hehe aku pun gemas sama Ju :p
DeleteJu emang manusia yang amat-kelewat-serius :))
ReplyDeletehaha iya. kurang gaul sih dia :D
DeleteItu malu apa sungkan ya :D
ReplyDeleteSusah juga sih baca bahasa muka orang, apalagi muka gambar sketsa, jadi bingung sendiri Hahaha
bisa malu bercampur sungkan haha
Delete""Matanya sedikit sipit. Garis wajahnya lembut. Dan, alisnya cantik. Kalau diwarnai nanti, kulitnya pucat dan bibirnya kemerah-merahan.""
ReplyDeletebentar, kalo aku bayangin sih kayak agak ke korean style gitu kali ya? bener gak sih?
iya. di buku, An sampai bertanya apa Ju punya darah Korea atau Jepang :)
DeleteAmazing, jadi pengen baca novelnya lagi. :D
ReplyDeleteya ampunnn Ju, gimana kabarnya si Tuan-amat-terlalu-kelewat-serius ini mba? ntah kenapa Julian mengingatkan saya sama Sung Joon, hehehehe :D
ReplyDeletehahaha bagus,, bisa kepikiran bikin sketsa sama karakter kek gitu kereen
ReplyDeleteNgefans sama mba windry, ga cuma sama tulisannya, tapi juga gambarnya :D
ReplyDeleteNgefans sama mba windry, ga cuma sama tulisannya, tapi juga gambarnya :D
ReplyDeletesketsanya bagus... :)
ReplyDeleteBelum diwarnai dengan cat air saja sudah bagus banget :)
ReplyDeletegambarnya bagus, sepertinya novelnya juga bagus :)
ReplyDeleteBagus nih lukisannya (y)
ReplyDeleteTerus malah pingin novelnya hahaha.....
ReplyDeleteGambarnya keren gitu....
good pict
ReplyDeletesketsanya bagus mbak,duh mbak kok bisa buat karya bagus gitu ya :D
ReplyDeleteyee...emang sketsanya bagus kok. orang lain yang ngeliat pasti bilang bagus...
ReplyDeleteaku baru berkunjung ke blognya mba Windry...... Ah, itu sketsanya, cantik bangeet.. "eh... jadi kangen Ju... An udah pulang ya dari Italikah, aku mau nemenin Ju boleh
ReplyDeletehaha boleeeh, kalau memang bisa tahan sama sifatnya yang judes :p
Deleteaku baca WAY udah lama tapi masih geregetan karena nggak ada adegan ciuman An & Ju :')
ReplyDeleteKereenn Bangett ^^
ReplyDeleteAku jatuh cinta sama Ju.. hihi
ReplyDeletepas baca novel ini, bener2 penasaran Ju itu gambarannya kayak gimana, akhir-akhir ini suka banget sama karakter kayak Ju ini, Cuek di luar, tapi hangat di dalam hihi
berasa jadi cowok idaman juga..
Ju memang manis :)
Delete