.

.

I Think I'm in Love (Again)



Ada yang ingat Erod Matin? Atau, mungkin seharusnya saya tanya: ada yang tahu siapa dia?

Erod adalah tokoh rekaan saya dalam novel Orange. Dia seorang fotografer muda yang sukses. Namanya terkenal di dunia internasional dan dia memiliki studio fotografi besar di daerah Kemang. Erod kembali muncul dalam Sakura Haru, kali ini dengan porsi yang jauh lebih besar. 

Porsi yang besar itu membuat saya harus menggambarkan tokoh ini secara detail. Jika dahulu saya tidak peduli dengan minuman kesukaannya, brand mobil yang dia kendarai, tipe perempuan yang dia ajak kencan, dan lain-lain; kini justru sebaliknya. Di akhir penulisan Sakura Haru, Erod telah menjelma wujud solid yang nyaris utuh. Dan, saya jatuh cinta pada segala hal tentang fotografer ini.

Saya suka sifatnya yang arogan, tidak bersahabat, dan gila kesempurnaan. Dia paling anti berbasa-basi. Perkataannya selalu sinis juga bernada mencemooh. Saya juga suka penampilannya. Dia lelaki metroseksual yang sangat memerhatikan gaya berpakaian. Kemeja, jeans ketat, pantofel, gelang atau kalung perak bakar, dan terkadang aksesoris lain seperti scarf atau kaca mata. Dan, saya suka cara dia berinteraksi dengan perempuan. Percayalah, dia bukan tipe lelaki baik-baik.

Belakangan perasaan saya terhadap Erod semakin kuat sampai-sampai saya tergoda membuat novel tersendiri untuknya. Saya ingin menggambarkan Erod secara utuh, memperlihatkan dunianya, memperkenalkan satu-satunya perempuan yang bisa membuat dia bertekuk lutut. 

Tetapi, saya punya kekhawatiran. Gaya hidup Erod berbeda dengan mayoritas gaya hidup masyarakat di Indonesia. Dia minum wine, skotch, dan semacamnya. Dia sembarang mencium perempuan. Dia tidak menganggap seks di luar pernikahan sebagai hal tabu. Bahkan, dia tidak percaya pada komitmen.

Pertanyaannya, apakah tokoh semacam dia bisa diterima oleh pembaca?

5 comments:

  1. yaaa...walopun saya memakai hijab...tp kok saya gak khawatir mengenai seseorang yg seperti itu ya? banyak teman2 dekat saya yg seperti itu juga kok...dan sampai skrng kami masih berteman baik... sebaiknya diciptakan saja tokoh Erod ini...krn saya penasaran :-)

    ReplyDelete
  2. thanks ^o^. semoga suatu saat saya benar-benar bisa menulis novel tentang Erod ini.

    ReplyDelete
  3. tapi di metropop sekarang kayaknya itu bukan hal aneh lagi :)
    saya sendiri lebih suka karakter yang tidak segila itu. hehe

    ReplyDelete
  4. Erod Martin ini yang di Montase posisinya digantikan sama Samuel Hardi kan, mbak? :D

    ReplyDelete