.

.

Walking After You

Kau tak perlu melupakan masa lalu.
Kau hanya perlu menerimanya.

Masa lalu akan tetap ada. Kau tidak perlu terlalu lama terjebak di dalamnya.

Pada kisah ini, kau akan bertemu An. Perempuan dengan tawa renyah itu sudah lama tak bisa keluar dari masa lalu. Ia menyimpan rindu, yang membuatnya semakin kehilangan tawa setiap waktu. Membuatnya menyalahkan doa-doa yang terbang ke langit. Doa-doa yang lupa kembali kepadanya.

An tahu, seharusnya ia tinggalkan kisah sedih itu berhari-hari lalu. Namun, ia masih saja di tempat yang sama. Bersama impian yang tak bisa ia jalani sendiri, tetapi tak bisa pula ia lepaskan.

Pernahkan kau merasa seperti itu? Tak bisa menyalahkan siapa-siapa, kecuali hatimu yang tak lagi bahagia. Pernahkah kau merasa seperti itu? Saat cinta menyapa, kau memilih berpaling karena terlalu takut bertemu luka.

Mungkin, kisah An seperti kisahmu.
Diam-diam, doa yang sama masih kau tunggu.



[kategori] novel
[genre] roman
[penerbit] Gagasmedia
[editor] Gita Romadhona
[desainer sampul] Dwi Anissa Anindhika
[tahun] 2014

***



Buku ketujuh saya telah melalui perjalanan panjang. Saya ingat kali pertama ide cerita An dan Arlet datang kepada saya. Ketika itu, televisi menayangkan kompetisi memasak di Australia. Ada sepasang gadis kembar yang berbagi impian membuka restoran bersama. Saya sedang menulis Montase. Tebersit di pikiran saya, naskah saya berikutnya adalah tentang mereka. Dan, setelah menuntaskan apa  yang harus dituntaskan, saya pun mulai menulis cerita mereka. Jadi, seharusnya, ini bukan buku ketujuh, melainkan kelima.

Tetapi, seperti yang saya katakan, buku ini telah melalui perjalanan panjang. Beberapa kali, dia harus menunggu diselesaikan karena London: Angel dan Interlude bermain curang. Pernah juga empat belas bab awal tiba-tiba hilang. Penyuntingannya pun memakan waktu, begitu pula penataan letak dan perancangan sampulnya. Ada banyak revisi dan semua menguras tenaga.

Hampir tiga tahun sejak kata pertama ditulis, akhirnya, buku ini terbit. Saya sangat lega. Kini, mengingat apa-apa saja yang terjadi selama proses penulisan buku ini membuat saya tersenyum dan menggeleng-geleng sendiri.

Nah, biar saya beri sedikit gambaran tentang buku ketujuh saya.

Walking After You diperuntukkan bagi kalian yang memandangi hujan dengan sedih. Dalam buku ini, An si tokoh utama dan kembarannya, Arlet, akan bercerita tentang impian, toko kue kecil di suburban, hujan setempat yang sendu, kenangan, dan penyesalan.

Kita semua pernah merasakan itu. Kita semua pernah melakukan kesalahan. Kita semua pernah berharap bisa memutar balik waktu dan mengulangi segalanya dari awal.

Selain mereka, ada lelaki melankolis yang pemalu, perempuan pembawa hujan, dan lelaki penyuka salsa. Ada souffle, truffle, macaron, dan penganan-penganan manis lainnya. Tetapi, ada juga ristorante dan pelarian besar-besaran ke Italia. Ada fettuccine, ravioli, dan farfalle. Dan--satu lagi--ada payung merah.

42 comments:

  1. Saya ikut bahagia :') Seperti penggemar karya Mbak Windry lainnya, saya sudah tidak sabar menunggu novel ini :)

    ReplyDelete
  2. Wah, aku nggak sabar nunggu novel ini terbit :D Tentang hujan lagi, dan juga payung merah. :)

    ReplyDelete
  3. udah nggak sabar pengen meraba sampul novel yang desainya shabby chic ini XD

    ReplyDelete
  4. Akhirnyaaaaa.....terbit lg buku baru mbak windry di penghujung 2014. Tahun depan harus terbit buku barunya lagi yaaa mbaaak #maksa hehe... your biggest fans ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau nggak ada halangan, tahun depan menerbitkan buku juga :)

      Delete
  5. Yeaaayy buku ketujuh (secara urutan terbit)! Gak sabar deh buat baca :D

    ReplyDelete
  6. Huaa, gak sabar pengen beli novel ini. Ditunggu karya-karya menarik selanjutnya mba :)

    ReplyDelete
  7. dijamin bakal suka mbak... seperti karya2 mu yang lain \O/ \O/ \O/

    ReplyDelete
  8. Tentang kue dan hujannya minta banget di baca, kak! :)))

    ReplyDelete
  9. nggak sabarrrr buat baca novel ini, :)

    ReplyDelete
  10. Gak sabar buat baca novel ini. Tapi, ada satu yang saya pertanyakan? Kenapa judul novel Mbak Windry kali ini lebih dari satu kata? Bukannya sebelumnya novel Mbak Windyr berkhas dengan judul novel hanya satu kata?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kami--saya dan penerbit--sempat memikirkan beberapa alternatif judul satu kata, tapi Walking After You yang paling pas dengan isi buku :)

      Delete
  11. udah baca novel ini, dan suka banget sama novel ini..sukses terus ya mbakk

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih. aku senang kamu menyukainya :)

      Delete
    2. semoga karyanya makin terkenal..
      dan sukses untuk menjadi penulis novel yg handal mbak..semangat :D

      Delete
  12. Sudah baca novelnya
    Campur aduk habis bacaa :')
    Rasanya gemes sama An-Julian yang cute banget + Jinendra yang so sweet ngga karuan, sedih terharu juga ttg An-Arlet sampai rasanya mau nangis
    1 novel berisi ribuan emosi :" kelar 1 halaman rasanya pingin lanjut trus, akhirnya 1 novel selesai dalam 1 hari hehehe
    Terus berkarya ya kak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih ya sudah baca Walking After You. aku senang kamu menikmatinya dan ikut merasakan apa yang dialami An dan Arlett :)

      Delete
  13. aku belum baca novelnya.. :(
    dilihat dari komen2 diatas..membuat saye pngn baca walking after you..
    T_T

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga segera bisa baca Walking After You yaaa :)

      Delete
  14. Kak windry novelnya sangat bagus, konflik nya gak berlebihan tapi juga dapet. Apa akan ada novel selanjutnya kak?

    ReplyDelete
  15. udah ada kak zaki :D :D

    http://www.poststupid.com/

    ReplyDelete
  16. aku baru baca sekarang, agak telat ya, tapi suka banget sama cerita dan tokoh2nya

    ReplyDelete
  17. Ingin sekali baca novelnya, tapi sudahku cari gramedia di daerahku stock habis 😞
    Ada yang tau tempat untuk mendapatkan novelnya? Thx

    ReplyDelete