Sesuatu yang Usang

Ada kalanya saya merasa masa lalu lebih menarik. Dahulu, hanya ada telepon kabel dan surat. Kita membuat janji temu dengan seseorang jauh-jauh hari, lalu menunggu di tempat dan pada waktu yang telah disepakati sambil berharap-harap cemas. Kita tidak bisa yakin seratus persen bahwa seseorang itu akan datang. Kita tidak tahu apakah dia sedang dalam perjalanan, atau apakah dia ingat untuk menemui kita. Tidak ada ponsel, pesan teks, dan internet. Dahulu, dunia sungguh-sungguh luas dan kita begitu terbatas.

Saya merindukan masa lalu. Memasukkan koin ke telepon umum, menitipkan pesan lewat operator, mengirim surat. Lalu, tiba-tiba, di tengah-tengah Ramadhan, saya ingin kembali. Saya teringat tradisi usang ini: mengirim kartu lebaran. Pikir saya, kapan kali terakhir tradisi itu saya alami? Sudah lama sekali, rasanya. Kini, kita berucap selamat hanya lewat ponsel, menggunakan broadcast message. Dingin. Sungguh tidak romantis.

Jadi, saya memutuskan untuk membuat beberapa kartu lebaran dan mengirimkannya kepada sejumlah teman. Old school, kata orang. Buat saya, ini retro: kuno, tapi keren. Dan, ternyata menyenangkan sekali kembali ke masa lalu. Saya harap teman-teman yang menerima kartu saya pun merasakan hal yang sama.